^^

AKU INI SAN PEMIMPI YANG AKAN TERUS BERJALAN, BERLARI DAN MENGEJAR SEMUA MIMPI TENTANG CITAKU.

Sabtu, 11 Februari 2012

PENANTIAN RASA



Terkadang cinta itu harus menunggu. Dalam penantianku ini aku selalu berharap Tuhan memberikan ku jalan untuk dapat sampai ke hatimu. Lebih dari dua tahun aku mengagumimu tanpa kau tau itu. Aku selalu melihatmu walau kau tak pernah melihatku. Aku mengagumi mu bukan karena ketampanan dan latar belakang mu. Bahkan sampai sekarang aku belum bisa menjelaskan alasan aku mencintaimu. Perasaan ini sudah cukup dalam kepadamu sehingga tidak ada satu pun kata yang tepat untuk mengungkapkannya.
Aku selalu bertanya kepada hati ku. “Kapan dia bisa menyayangi ku sperti aku menyayanginya?” Pertanyaan yang sebetulnya tidak membutuhkan jawaban. Karena kau sendiri sudah mengetahui bahwa itu tidak mungkin terjadi sampai kapanpun. Rasa ini, ya tetap akan jadi rasaku yang tak pernah tersampaikan.
Kasih, liatlah aku disini menantimu.
Cinta dengarkanlah aku menyayangimu.
Rindu sampaikanlah inginku ini.
Kapan aku bisa pergi dan melupakanmu?

Selasa, 31 Januari 2012

AKU PERNAH BERMIMPI

Aku pernah bermimpi dalam rajutan tenaga dan waktu lalu aku mencoba menyusun cerita dalam angan di dalam awan. Aku percaya bermimpi itu tidaklah salah jika dalam setiap ikrar nya mengatakan "aku pasti bisa mewujudkannya". Aku suka bermimpi, dalam siang dan malamku dalam sisa detik hidupku yang mungkin lama-lama akan terkubur dalam goresan perih. Semua yang hidup pasti akan mati, ya selagi kita hidup aku ingin terus bermimpi. Bermimpi menggapai langit, mengambil satu bintang dan mengetahui semua hal yang kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa hidup itu indah tanpa terkecuali. Mimpi dan khayalan ini akan aku lanjutkan dengan asa dan harapan. Dan aku yakin bisa merasakan keindahan hidup yang sebenranya.

Kamis, 26 Januari 2012

BUATKAN JEMBATAN PENYEBRANGAN !

Setiap sore lalu lalang kendaraan bermotor semakin membanjiri jalanan. Klakson bersahut-sahutan senada dengan suara knalpot yang membisingkan. Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi hanya karena satu atau beberapa pengemudi yang nakal dan ugal-ugalan. Sampai kiranya jam menunjukkan waktu maghrib, jalanan masih dipenuhi lampu-lampu sen yang berkelap-kelip. Bukankah seharusnya mereka berada di masjid atau mushola? Lampu merah seakan tidak pernah punya makna. Seharusnya ketika lampu merah menyala jalanan agak sedikit lengang. Karena durasi lampu merah dan lampu hijau tidak sama. Jika lampu merah selama dua menit, lampu hijau hanya setengah menit. Membuat kesal pengendara dan akhirnya tidak sedikit yang langsung menyerobot.
Sore itu, seorang gadis hendak menyebrang. Menunggu jalanan kosong, memang sampai botakpun tidak akan pernah kosong. Kecuali lebaran, itu pun Cuma waktu sholat ‘ied. Dengan langkah yang ragu dia berusaha menyebrang. Dilihatnya ruas kanan dan kiri masih agak ramai namun masih ada jarak untuk bisa melewati kerumunan kendaraan. Sore itu sang gadis berhasil pulang dengan selamat sambil menenteng plastic berisikan martabak Bangka untuk neneknya. Dengan raut wajah yang lega terlihat jelas dari lesung pipinya yang mulai memekar.
Anak kecil nan polos, tidak suka menunggu. Seperti pada iklan produk sabun kesehatan. Anak kecil selalu ingin cepat. Sampai pada akhirnya tanpa melihat ruas kanan dan kiri sang bocah melangkahkan kaki dengan langkah yang pasti. Tapi naas, dia tidak melihat ruas kiri yang padat dengan kendaraan besar. Kecelakaan tidak dapat dihindari, sang bocah tewas di tempat.
Rintik-rintik hujan turun, semakin deras dan deras. Seperti tumpah tanpa terkira. Seperti biasa sang gadis bersiap membelikan neneknya martabak di sebrang jalan. Payung hanya mampu melindungi kepalanya tapi kaki dan tubuhnya tetap basah. Jalanan semakin samar dengan semakin rapatnya air yang turun. Kepalanya tengok kanan kiri. Dengan langkah pasti untuk kali ini dia menyebrang. Selamatlah ia sampai ke sebrang membeli martabak. Tapi masalah belum usai, bagaimana caranya ia bisa menyebrang lagi sementara jalanan semakin ramai dengan motor yang jumlahnya tak terhingga. Pelan-pelan tapi pasti dia melangkah dengan hati-hati tapi plastic martabak itu jatuh tepat ditengah jalan. Dia bisa selamat kalau saja dia lebih mengutamakan nyawanya ketimbang martabak itu. Dia kembali menengok ke belakang dan di samping nya berderet mobil dan akhirnya menyeret gadis itu hingga sejauh lima meter. Darahnya sebagian jatuh di atas bungkus martabak yang kardusnya agak hancur terkena hujan.
Siapa yang bisa meminimalisir jumlah kendaraan, sementara dealer motor dan mobil sekarang berlomba-lomba menawarkan harga yang rendah. Korban semakin banyak. Darah semakin banyak yang tumpah bersamaan dengan deretan nyawa melayang.