^^

AKU INI SAN PEMIMPI YANG AKAN TERUS BERJALAN, BERLARI DAN MENGEJAR SEMUA MIMPI TENTANG CITAKU.

Kamis, 26 Januari 2012

BUATKAN JEMBATAN PENYEBRANGAN !

Setiap sore lalu lalang kendaraan bermotor semakin membanjiri jalanan. Klakson bersahut-sahutan senada dengan suara knalpot yang membisingkan. Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi hanya karena satu atau beberapa pengemudi yang nakal dan ugal-ugalan. Sampai kiranya jam menunjukkan waktu maghrib, jalanan masih dipenuhi lampu-lampu sen yang berkelap-kelip. Bukankah seharusnya mereka berada di masjid atau mushola? Lampu merah seakan tidak pernah punya makna. Seharusnya ketika lampu merah menyala jalanan agak sedikit lengang. Karena durasi lampu merah dan lampu hijau tidak sama. Jika lampu merah selama dua menit, lampu hijau hanya setengah menit. Membuat kesal pengendara dan akhirnya tidak sedikit yang langsung menyerobot.
Sore itu, seorang gadis hendak menyebrang. Menunggu jalanan kosong, memang sampai botakpun tidak akan pernah kosong. Kecuali lebaran, itu pun Cuma waktu sholat ‘ied. Dengan langkah yang ragu dia berusaha menyebrang. Dilihatnya ruas kanan dan kiri masih agak ramai namun masih ada jarak untuk bisa melewati kerumunan kendaraan. Sore itu sang gadis berhasil pulang dengan selamat sambil menenteng plastic berisikan martabak Bangka untuk neneknya. Dengan raut wajah yang lega terlihat jelas dari lesung pipinya yang mulai memekar.
Anak kecil nan polos, tidak suka menunggu. Seperti pada iklan produk sabun kesehatan. Anak kecil selalu ingin cepat. Sampai pada akhirnya tanpa melihat ruas kanan dan kiri sang bocah melangkahkan kaki dengan langkah yang pasti. Tapi naas, dia tidak melihat ruas kiri yang padat dengan kendaraan besar. Kecelakaan tidak dapat dihindari, sang bocah tewas di tempat.
Rintik-rintik hujan turun, semakin deras dan deras. Seperti tumpah tanpa terkira. Seperti biasa sang gadis bersiap membelikan neneknya martabak di sebrang jalan. Payung hanya mampu melindungi kepalanya tapi kaki dan tubuhnya tetap basah. Jalanan semakin samar dengan semakin rapatnya air yang turun. Kepalanya tengok kanan kiri. Dengan langkah pasti untuk kali ini dia menyebrang. Selamatlah ia sampai ke sebrang membeli martabak. Tapi masalah belum usai, bagaimana caranya ia bisa menyebrang lagi sementara jalanan semakin ramai dengan motor yang jumlahnya tak terhingga. Pelan-pelan tapi pasti dia melangkah dengan hati-hati tapi plastic martabak itu jatuh tepat ditengah jalan. Dia bisa selamat kalau saja dia lebih mengutamakan nyawanya ketimbang martabak itu. Dia kembali menengok ke belakang dan di samping nya berderet mobil dan akhirnya menyeret gadis itu hingga sejauh lima meter. Darahnya sebagian jatuh di atas bungkus martabak yang kardusnya agak hancur terkena hujan.
Siapa yang bisa meminimalisir jumlah kendaraan, sementara dealer motor dan mobil sekarang berlomba-lomba menawarkan harga yang rendah. Korban semakin banyak. Darah semakin banyak yang tumpah bersamaan dengan deretan nyawa melayang.

2 komentar:

  1. You have really done a great work to share the hidden art of the great man. It is really a nice work by them. Thanks a lot for this
    Mercedes Benz E550 AC Compressor

    BalasHapus